METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat
Kinerja dalam melaksanakan proses belajar mengajar
2. Variabel Bebas
a. Usia
b. Pendidikan
c. Masa kerja
d. Motivasi kerja
e. Kepuasan kerja
f. Persepsi imbalan
g. Persepsi supervisi
B. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan usia dengan kinerja dosen Prodi Kebidanan Magelang
dalam melaksanakan proses belajar mengajar
2. Ada hubungan pendidikan dengan kinerja dosen Prodi Kebidanan
Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
3. Ada hubungan masa kerja dengan kinerja dosen Prodi Kebidanan
Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
4. Ada hubungan motivasi kerja dengan kinerja dosen Prodi Kebidanan
Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
5. Ada hubungan kepuasan kerja dengan kinerja dosen Prodi Kebidanan
Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
6. Ada hubungan persepsi imbalan dengan kinerja dosen Prodi
Kebidanan Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
7. Ada hubungan persepsi supervisi dengan kinerja dosen Prodi
Kebidanan Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
8. Ada pengaruh usia, pedidikan, masa kerja, motivasi kerja , kepuasan
kerja, persepsi imbalan, persepsi supervisi dengan kinerja dosen Prodi
Kebidanan Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
C. Kerangka Konsep Penelitian
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian observasional yang dilakukan bersifat diskriptif
analitik yang akan mengungkap faktor–faktor yang mempengaruhi
kinerja dosen dalam melaksanakan proses belajar mengajar
2. Waktu Pengumpulan data
Pendekatan yang digunakan untuk penyusunan adalah dengan
pendekatan belah lintang (cross sectional) yang menggambarkan
keadaan sesaat melalui analisa data primer dan data skunder pada
saat dilakukan penelitian
3. Metode Pengumpulan data
a. Jenis Data
1) Data Primer
Pengambilan data primer dilakukan pada saat
berlangsungnya penelitian tentang usia, pendidikan, masa
kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, persepsi imbalan,
persepsi supervisi dan kinerja dosen Prodi Kebidanan
Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
2) Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari hasil laporan akademik
semester genap tahun akademik 2005/2006 yang meliputi
dokumen SAP, silabi, jurnal dosen, pelaksanaan evaluasi
pembelajaran Program Studi Kebidanan Magelang
b. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer melalui kuesioner sebelum
disebarkan ke responden, maka terlebih dahulu peneliti
memberikan pelatihan kepada pelaksana penelitian sehingga dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah
pelaksana memahami dengan jelas petunjuk pengsian kuesioner,
maka selanjutnya pelaksana peneliti melaksanakan penelitian
dengan memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi
sejujur-jujurnya dengan penjelasan secara serentak dan mudah
dipahami responden pada ruang yang sudah disediakan. Untuk
melengkapi data kuesiner tersebut, maka langkah selanjutnya
dilakukan diskusi kelompok terarah/Focus Group Discution (FGD )
kepada 8 orang responden (kurikulum, evaluasi, praktek
/kemahasiswaan, bidan, perawat, D3, D4/S1 dan S2). Tujuan
dilakukan FGD agar responden dapat mengeksplorasi lebih dalam
dan mengungkapkan pernyataan yang tidak tertuang dalam
kuesioner. Pengumpulan data sekunder melalui telaah dokumen
kurikulum yang meliputi dokumen SAP, Silabi, jurnal dosen dan
kisi-kisi soal
4. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.52 populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pendidik/dosen tetap Program
Studi Kebidanan Magelang
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi.53 ampel pada penelitian ini diambil dari
keseluruhan populasi sebanyak 28 pendidik/dosen tetap Prodi
Kebidanan Magelang dengan kriteria inklusi sebagai berikut :
1) Bersedia mejadi responden
2) PNS
3) Telah memiliki SK fungsional dosen maupun belum memiliki SK
fungsional dosen
4) Tidak menjabat sebagai ketua Program Studi Kebidanan
Magelang pada semester genap (Maret S/d Agustus 2006)
tahun akademik 2005/2006
5) Telah melakukan proses belajar mengajar semester genap
(Maret – Agustus 2006) tahun akademik 2005/ 2006
5. Definisi Operasional Variabel Skala Penelitian
a. Kinerja dalam melaksanakan proses belajar mengajar
Kinerja didefinisikan sebagai keberhasilan responden didalam
menyelesaikan pekerjaan dengan obyek penilaian pada proses yaitu
melaksanakan proses belajar mengajar yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan meliputi meyusun silabi,
berdiskusi dengan team teaching, membuat SAP, menentukan
metode, alat peraga, media, sumber belajar, rencana bahan ujian dan
pelaksanaan memberikan kuliah, tugas tersetruktur sesuai dengan
SAP dan jadwal serta melakukan evaluasi mata kuliah yang menjadi
tanggung jawabnya, memberi umpan balik hasil belajar
Kinerja dosen diketahui berdasarkan respon atas 28
pernyataan yang terdiri dari 17 pernyataan positif dan 11 pernyataan
negatif. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor
yang diperoleh masing-masing responden perkelompok variabel
penelitian. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2
kategori, berdasarkan gambaran univariatnya yaitu membagi berbagai
variabel berskala interval menjadi variabel dengan skala nominal.
Untuk sebaran data tidak normal, maka penggolongan katagori
menggunakan nilai median yaitu dengan harga : 82,5
1. Kinerja rendah : x <>
2. Kinerja tinggi : x ≥ median
Skala pengukuran : nominal
b. Usia
Usia didefinisikan umur responden pada bulan maret 2006
(awal proses belajar mengajar semester genap tahun akademik 2005 /
2006) serta diukur berdasarkan jumlah tahun, bila usia ≥ 0,5
dibulatkan keatas dan bila <>
selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2 kategori, berdasarkan
gambaran univariatnya yaitu membagi variabel berskala interval
menjadi variabel berskala nominal. Untuk sebaran data tidak normal,
maka penggolongan kategori menggunakan nilai median yaitu dengan
harga : 38.
1. Usia muda : x <>
2. Usia tua : x ≥ median
Skala pengukuran : nominal
c. Pendidikan
Pendidikan didefinisikan tingkat pendidikan responden
berdasarkan jenjang pendidikan S2 atau S1/DIV/ DIII. Untuk analisis
selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2 kategori, berdasarkan
gambaran univariatnya yaitu membagi variabel berskala ordinal
menjadi variabel berskala nominal sebagai berikut :
1. Pendidikan tidak sesuai kualifikasi akademik : S1, DIV.DIII
2. Pendidikan sesuai kualifikasi akademik : S2
Skala pengukuran nominal.
d. Masa kerja
Masa kerja didefinisakan sebagai lama kerja responden sejak
menjadi PNS sampai dengan pada saat melakukan PBM pada awal
semester genap Maret 2006 serta diukur berdasarkan jumlah tahun,
bila lama kerja ≥ 0,5 dibulatkan keatas dan bila <>
kebawah. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total masa
kerja dalam tahun. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek
kedalam 2 kategori berdasarkan gambaran univariatnya yaitu
membagi berbagai variabel berskala interval menjadi variabel dengan
skala nominal. Untuk sebaran data tidak normal, maka
penggolongan kategori menggunakan nilai median yaitu dengan
harga : 38
1. Masa kerja rendah: x <>
2. Masa kerja rendah: x ≥ median
Skala pengukuran : nominal
e. Motivasi kerja
Motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang timbul pada diri
responden untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang
meliputi dorongan terhadap tanggung jawab PBM, pencapaian
prestasi mahasiswa, imbalan dan aktualisasi diri dalam PBM.
Motivasi dosen diketahui berdasarkan respon atas 10
pernyataan yang terdiri dari 6 pernyataan positif dan 4 pernyataan
negatiff. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor
yang diperoleh masing-masing responden perkelompok variabel
penelitian. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2
kategori, berdasarkan gambaran univariatnya yaitu membagi
berbagai variabel berskala interval menjadi variabel dengan skala
nominal. Untuk sebaran data normal, maka analisis deskriptif
digolongkan subyek ke dalam 2 katagori yang dihitung berdasarkan
nilai mean yaitu dengan harga : 42,93
1. Motivasi kerja rendah : x <>
2. Motivasi kerja tinggi: x ≥ mean
Skala pengukuran : nominal
f. Kepuasan kerja
Kepuasan kerja didefinisikan kesesuaian apa yang
diharapkan dengan kenyataan yang dialami responden dalam
melaksanakan proses belajar mengajar meliputi kepuasan
penyusunan silabi dan pengajaran secara team, kesesuaian mata
kuliah yang ditugaskan dengan bidang keahliannya, jumlah sks yang
diampu, alat peraga yang tersedia, luas ruang pembelajaran dan
kesempatan mengikuti seminar/pelatiahan.
Kepuasan dosen diketahui berdasarkan respon atas 10
pernyataan yang terdiri dari 4 pernyataan positif dan 6 pernyataan
negatif. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor
yang diperoleh masing-masing responden perkelompok variabel
penelitian. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2
kategori, berdasarkan gambaran univariatnya yaitu membagi
berbagai variabel berskala ordinal menjadi variabel dengan skala
nominal. Untuk sebaran data normal, maka analisis deskriptif
digolongkan subyek ke dalam 2 katagori yang dihitung berdasarkan
nilai mean yaitu dengan harga : 35,68
1. Kepuasan kerja rendah : x <>
2. Kepuasan kerja tinggi : x ≥ mean
Skala pengukuran : nominal
g. Persepsi imbalan
Persepsi imbalan didefinisikan sebagai persepsi responden
terhadap segala bentuk imbalan dalam bentuk finansial (gaji, honor,
insentif) dilihat dari jumlah, kecukupan, rasa keadilan, proporsional
dengan beban kerja, waktu pemberian dan dalam bentuk non
finansial seperti mengikuti seminar, lokakarya, pendidikan dan
pelatihan serta program rekreasi.
Persepsi imbalan diketahui berdasarkan respon atas 16
pernyataan yang teridiri dari 9 pernyataan positif dan 7 pernyataan
negatif. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor
yang diperoleh masing-masing responden perkelompok variabel
penelitian. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2
kategori, berdasarkan gambaran univariatnya yaitu membagi
berbagai variabel berskala interval menjadi variabel dengan skala
nominal. Untuk sebaran data normal, untuk analisis deskriptif
digolongkan subyek ke dalam 2 katagori yang dihitung berdasarkan
nilai mean yaitu dengan harga : 59,07
1. Persepsi imbalan kurang : x <>
2. Persepsi imbalan baik : x ≥ mean
Skala pengukuran : nominal
h. Persepsi supervisi
Persepsi supervisi adalah persepsi dosen terhadap
pelaksanaan kegiatan supervisi (pembinaan, bimbingan, pengarahan
dan pengawasan) ketua program studi terhadap pelaksanaan proses
belajar mengajar yang meliputi persiapan program pengajaran,
pelaksanakan program pengajaran, mengatasi masalah pelaksanaan
program pengajaran, pelaksanaan penilaian hasil prestasi peserta
didik dan penilaian proses belajar mengajar yang telah dilakukan
dosen
Persepsi supervisi diketahui berdasarkan respon atas 10
pernyataan yang terdiri dari 6 pernyataan positif dan 4 pernyataan
negatif. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor
yang diperoleh masing-masing responden perkelompok variabel
penelitian. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2
kategori, berdasarkan gambaran univariatnya yaitu membagi berbagai
variabel berskala interval menjadi variabel dengan skala nominal.
Untuk sebaran data normal, maka analisis deskriptif digolongkan
subyek ke dalam 2 katagori yang dihitung berdasarkan nilai mean yaitu
dengan harga : 29,11
1. Persepsi supervisi kurang : x <>
2. Persepsi supervisi baik : x ≥ mean
Skala pengukuran : nominal
6. Instumen Penelitian dan Cara Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner/angket yang digunakan untuk menilai kinerja dosen dalam proses
belajar mengajar, usia, pendidikan , masa kerja , motivasi kerja, kepuasan
kerja, persepsi imbalan dan persepsi supervisi
a. Uji Validitas dan Reliabilitas. 52,53,54,
Kuesioner dalam penelitian ini sebelumnya diuji cobakan terlebih
dahulu kepada 15 responden dosen Program Studi Kebidanan
Semarang yang mempunyai karakteristik hampir sama dengan
responden yang akan diteliti. Pemilihan responden dilakukan dengan
pertimbangan mempunyai ciri–ciri yang hampir sama dengan
responden yaitu latar belakang dosen sama perawat dan bidan.,mata
kuliah yang diampu sama, mahasiswa yang diampu sama calon bidan.
Pengolahan data hasil uji coba kuesioner dengan bantuan komputer
program SPSS for window untuk menguji validitas dan reliabilitas
1) Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan/kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi yaitu mampu mengukur apa
yag diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah alat ukur tersebut benar–benar mengukur apa
yang perlu diukur yaitu dengan melihat antara nilai tiap item
pernyataan dengan nilai total uji validitas dengan menggunakan
rumus korelasi product moment. Uji validitas dilakukan dengan
bantuan komputer program SPSS for window . Kriteria yang
digunakan untuk validitas adalah apabila p ≤ 0,05, maka dinyatakan
valid.
Rumus korelasi produck moment sebagai berikut :
Keterangan :
X = skor item pertanyaan
Y = skor total pertanyaan
XY = skor pertanyaan dikalikan dengan skor total
N = Jumlah respondem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar