TO A NEW BEGINNING

TO A NEW BEGINNING

Translate Languange

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 23 November 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA DOSEN DALAM MELAKSANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PRODI KEBIDANAN MAGELANG POLITEKNIK KESEHATAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Bedasar kan analisa tersebut kita dapat mengetahui kinerja dosen kebidanan.Hasil analisis uji pengaruh secara multivariat dengan regresi logistik

metode enter setelah semua varibel bebas yang berpengaruh

terhadap variabel terikat secara bivariat dimasukkan secara bersama–

sama diperoleh hasil bahwa variabel motivasi berpengaruh terhadap

variabel kinerja dosen dalam melaksanakan proses belajar mengajar

(p=0,008) dengan nila Exp(b) = 25,870 dan variabel kepuasan

berpengaruh terhadap variabel kinerja dosen dalam melaksanakan

proses belajar mengajar (p=0,047) dengan nila Exp(b) = 11,209. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kinerja dosen dalam

melaksanakan proses belajar mengajar perlu ditingkatkan motivasi dan

kepuasan secara bersama-sama.

B. SARAN

1. Bagi Progam Studi Kebidanan Magelang

a. Perlu pengurangan beban kerja yang bersifat teknis pada dosen

usia tua, tetapi pembinaan kepada dosen yang lebih muda tetap

dilakukan oleh karena pengalamannya dengan disertai SK (Surat

Keputusun) pembinaan.

b. Kepuasan responden berdasarkan temuan penelitian dapat

ditingkatkan melalui beberapa cara sebagai berikut : penyusunana

silabi perlu didiskusikan secara team, tugas mata kuliah yang

diberikan hendaknya sesuai dengan bidang keahliannya, jumlah

SKS yang diampu hendaknya sesuai jabatan dosen, alat peraga

yang disediakan hendaknya bisa membantu dalam PBM

c. Bagi Dosen Program Study Kebidanan Magelang

Hasil penelitian kinerja ini diharapkan sebagai bahan evaluasi diri, agar

dapat menumbuhkan dan meningkatkan tugas pokok dosen terutama

dalam melaksanakan proses belajar mengajar

d. Bagi Politeknik Kesehatan Semarang

Hasil penelitian kinerja ini diharapkan dapat sebagai bahan

pertimbangan penataan dan mengembangan dosen jurusan kebidanan

e. Bagi Peneliti lain

Perlu penelitian lebih lanjut dengan penelitian kualitatif melalui

wawancara mendalam tentang faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kinerja dosen dalam melaksanakan proses belajar mengajar

agar dapat diungkap informasi yang lebih lengkap dan komprehensif

DAFTAR PUSTAKA

1. Dep.Kes.RI. Pedoman Organisasi Dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan.

Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Jakarta.

2003

2. Dep.Kes.RI. Standard Pelayanan Kebidanan, Jakarta. 2001

3. Dep.Dik.Nas. Pendidikan Sebagai Sistem. Dirjen Dikti. Jakarta. 2001

4. Mulyasa, E. 2005,Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif Dan Menyenangkan. PT. Remaja Rosdakarya., Bandung. 2005

5. Kep.Men.Kes..Petunjuk Teknis Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan

Fungsional Dosen. Jakarta. 2004

6. Kep.Men.Diknas. 2001. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Angka Kredit

Jabatan Fungsional Dosen. Jakarta.2001

7. Anonim. UU Guru Dan Dosen No.14 .Fokusmedia. Bandung. 2005

8. Kep.Men.Kes-Sos.RI. Organisasi Dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan.

Jakarta. 2005

9. Sek.Badan PPSDM. Prosedur Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan

Fungsional Dosen di Lingkungan Dep.Kes.. Jakarta.2005

10. Djohar, H. Pendidikan Dan Pembinaannya, CV.Gravika Indah, Yoyakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA DOSEN DALAM MELAKSANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PRODI KEBIDANAN MAGELANG POLITEKNIK KESEHATAN

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

1. Belum ada kuesioner yang baku tentang motivasi kerja, kepuasan

kerja, persepsi imbalan, persepsi supervisi dan kinerja dalam

melaksanakan proses belajar mengajar, sehingga peneliti

mengembangkan sendiri berdasarkan teori tetapi belum sempurna.

2. Peneliti adalah karyawan institusi tempat penelitian dan bila peneliti

yang melakukan sendiri maka hasil akan bias, sehingga peneliti

menggunakan orang lain yang membutuhkan penjelasan dan latihan

tersendiri agar bisa mengungkap hasil penelitian yang sebenarnya

sesuai dengan tujuan penelitian

3. Penelitian ini idealnya dilakukan kajian dengan path analysis tetapi

karena keterbatasan peneliti, maka peneliti hanya menganalisa

hubungan dan pengaruh variabel bebas dan variable terikat secara

bivariat dan multivariat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA DOSEN DALAM MELAKSANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PRODI KEBIDANAN MAGELANG POLITEKNIK KESEHATAN

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat
Kinerja dalam melaksanakan proses belajar mengajar
2. Variabel Bebas
a. Usia
b. Pendidikan
c. Masa kerja
d. Motivasi kerja
e. Kepuasan kerja
f. Persepsi imbalan
g. Persepsi supervisi

B. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan usia dengan kinerja dosen Prodi Kebidanan Magelang
dalam melaksanakan proses belajar mengajar
2. Ada hubungan pendidikan dengan kinerja dosen Prodi Kebidanan
Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
3. Ada hubungan masa kerja dengan kinerja dosen Prodi Kebidanan
Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
4. Ada hubungan motivasi kerja dengan kinerja dosen Prodi Kebidanan
Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
5. Ada hubungan kepuasan kerja dengan kinerja dosen Prodi Kebidanan
Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
6. Ada hubungan persepsi imbalan dengan kinerja dosen Prodi
Kebidanan Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
7. Ada hubungan persepsi supervisi dengan kinerja dosen Prodi
Kebidanan Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar
8. Ada pengaruh usia, pedidikan, masa kerja, motivasi kerja , kepuasan
kerja, persepsi imbalan, persepsi supervisi dengan kinerja dosen Prodi
Kebidanan Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar

C. Kerangka Konsep Penelitian

D. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian observasional yang dilakukan bersifat diskriptif

analitik yang akan mengungkap faktor–faktor yang mempengaruhi

kinerja dosen dalam melaksanakan proses belajar mengajar

2. Waktu Pengumpulan data

Pendekatan yang digunakan untuk penyusunan adalah dengan

pendekatan belah lintang (cross sectional) yang menggambarkan

keadaan sesaat melalui analisa data primer dan data skunder pada

saat dilakukan penelitian

3. Metode Pengumpulan data

a. Jenis Data

1) Data Primer

Pengambilan data primer dilakukan pada saat

berlangsungnya penelitian tentang usia, pendidikan, masa

kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, persepsi imbalan,

persepsi supervisi dan kinerja dosen Prodi Kebidanan

Magelang dalam melaksanakan proses belajar mengajar

2) Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari hasil laporan akademik

semester genap tahun akademik 2005/2006 yang meliputi

dokumen SAP, silabi, jurnal dosen, pelaksanaan evaluasi

pembelajaran Program Studi Kebidanan Magelang

b. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer melalui kuesioner sebelum

disebarkan ke responden, maka terlebih dahulu peneliti

memberikan pelatihan kepada pelaksana penelitian sehingga dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah

pelaksana memahami dengan jelas petunjuk pengsian kuesioner,

maka selanjutnya pelaksana peneliti melaksanakan penelitian

dengan memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi

sejujur-jujurnya dengan penjelasan secara serentak dan mudah

dipahami responden pada ruang yang sudah disediakan. Untuk

melengkapi data kuesiner tersebut, maka langkah selanjutnya

dilakukan diskusi kelompok terarah/Focus Group Discution (FGD )

kepada 8 orang responden (kurikulum, evaluasi, praktek

/kemahasiswaan, bidan, perawat, D3, D4/S1 dan S2). Tujuan

dilakukan FGD agar responden dapat mengeksplorasi lebih dalam

dan mengungkapkan pernyataan yang tidak tertuang dalam

kuesioner. Pengumpulan data sekunder melalui telaah dokumen

kurikulum yang meliputi dokumen SAP, Silabi, jurnal dosen dan

kisi-kisi soal

4. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.52 populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pendidik/dosen tetap Program

Studi Kebidanan Magelang

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi.53 ampel pada penelitian ini diambil dari

keseluruhan populasi sebanyak 28 pendidik/dosen tetap Prodi

Kebidanan Magelang dengan kriteria inklusi sebagai berikut :

1) Bersedia mejadi responden

2) PNS

3) Telah memiliki SK fungsional dosen maupun belum memiliki SK

fungsional dosen

4) Tidak menjabat sebagai ketua Program Studi Kebidanan

Magelang pada semester genap (Maret S/d Agustus 2006)

tahun akademik 2005/2006

5) Telah melakukan proses belajar mengajar semester genap

(Maret – Agustus 2006) tahun akademik 2005/ 2006

5. Definisi Operasional Variabel Skala Penelitian

a. Kinerja dalam melaksanakan proses belajar mengajar

Kinerja didefinisikan sebagai keberhasilan responden didalam

menyelesaikan pekerjaan dengan obyek penilaian pada proses yaitu

melaksanakan proses belajar mengajar yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan meliputi meyusun silabi,

berdiskusi dengan team teaching, membuat SAP, menentukan

metode, alat peraga, media, sumber belajar, rencana bahan ujian dan

pelaksanaan memberikan kuliah, tugas tersetruktur sesuai dengan

SAP dan jadwal serta melakukan evaluasi mata kuliah yang menjadi

tanggung jawabnya, memberi umpan balik hasil belajar

Kinerja dosen diketahui berdasarkan respon atas 28

pernyataan yang terdiri dari 17 pernyataan positif dan 11 pernyataan

negatif. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor

yang diperoleh masing-masing responden perkelompok variabel

penelitian. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2

kategori, berdasarkan gambaran univariatnya yaitu membagi berbagai

variabel berskala interval menjadi variabel dengan skala nominal.

Untuk sebaran data tidak normal, maka penggolongan katagori

menggunakan nilai median yaitu dengan harga : 82,5

1. Kinerja rendah : x <>

2. Kinerja tinggi : x ≥ median

Skala pengukuran : nominal

b. Usia

Usia didefinisikan umur responden pada bulan maret 2006

(awal proses belajar mengajar semester genap tahun akademik 2005 /

2006) serta diukur berdasarkan jumlah tahun, bila usia ≥ 0,5

dibulatkan keatas dan bila <>

selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2 kategori, berdasarkan

gambaran univariatnya yaitu membagi variabel berskala interval

menjadi variabel berskala nominal. Untuk sebaran data tidak normal,

maka penggolongan kategori menggunakan nilai median yaitu dengan

harga : 38.

1. Usia muda : x <>

2. Usia tua : x ≥ median

Skala pengukuran : nominal

c. Pendidikan

Pendidikan didefinisikan tingkat pendidikan responden

berdasarkan jenjang pendidikan S2 atau S1/DIV/ DIII. Untuk analisis

selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2 kategori, berdasarkan

gambaran univariatnya yaitu membagi variabel berskala ordinal

menjadi variabel berskala nominal sebagai berikut :

1. Pendidikan tidak sesuai kualifikasi akademik : S1, DIV.DIII

2. Pendidikan sesuai kualifikasi akademik : S2

Skala pengukuran nominal.

d. Masa kerja

Masa kerja didefinisakan sebagai lama kerja responden sejak

menjadi PNS sampai dengan pada saat melakukan PBM pada awal

semester genap Maret 2006 serta diukur berdasarkan jumlah tahun,

bila lama kerja ≥ 0,5 dibulatkan keatas dan bila <>

kebawah. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total masa

kerja dalam tahun. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek

kedalam 2 kategori berdasarkan gambaran univariatnya yaitu

membagi berbagai variabel berskala interval menjadi variabel dengan

skala nominal. Untuk sebaran data tidak normal, maka

penggolongan kategori menggunakan nilai median yaitu dengan

harga : 38

1. Masa kerja rendah: x <>

2. Masa kerja rendah: x ≥ median

Skala pengukuran : nominal

e. Motivasi kerja

Motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang timbul pada diri

responden untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang

meliputi dorongan terhadap tanggung jawab PBM, pencapaian

prestasi mahasiswa, imbalan dan aktualisasi diri dalam PBM.

Motivasi dosen diketahui berdasarkan respon atas 10

pernyataan yang terdiri dari 6 pernyataan positif dan 4 pernyataan

negatiff. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor

yang diperoleh masing-masing responden perkelompok variabel

penelitian. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2

kategori, berdasarkan gambaran univariatnya yaitu membagi

berbagai variabel berskala interval menjadi variabel dengan skala

nominal. Untuk sebaran data normal, maka analisis deskriptif

digolongkan subyek ke dalam 2 katagori yang dihitung berdasarkan

nilai mean yaitu dengan harga : 42,93

1. Motivasi kerja rendah : x <>

2. Motivasi kerja tinggi: x ≥ mean

Skala pengukuran : nominal

f. Kepuasan kerja

Kepuasan kerja didefinisikan kesesuaian apa yang

diharapkan dengan kenyataan yang dialami responden dalam

melaksanakan proses belajar mengajar meliputi kepuasan

penyusunan silabi dan pengajaran secara team, kesesuaian mata

kuliah yang ditugaskan dengan bidang keahliannya, jumlah sks yang

diampu, alat peraga yang tersedia, luas ruang pembelajaran dan

kesempatan mengikuti seminar/pelatiahan.

Kepuasan dosen diketahui berdasarkan respon atas 10

pernyataan yang terdiri dari 4 pernyataan positif dan 6 pernyataan

negatif. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor

yang diperoleh masing-masing responden perkelompok variabel

penelitian. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2

kategori, berdasarkan gambaran univariatnya yaitu membagi

berbagai variabel berskala ordinal menjadi variabel dengan skala

nominal. Untuk sebaran data normal, maka analisis deskriptif

digolongkan subyek ke dalam 2 katagori yang dihitung berdasarkan

nilai mean yaitu dengan harga : 35,68

1. Kepuasan kerja rendah : x <>

2. Kepuasan kerja tinggi : x ≥ mean

Skala pengukuran : nominal

g. Persepsi imbalan

Persepsi imbalan didefinisikan sebagai persepsi responden

terhadap segala bentuk imbalan dalam bentuk finansial (gaji, honor,

insentif) dilihat dari jumlah, kecukupan, rasa keadilan, proporsional

dengan beban kerja, waktu pemberian dan dalam bentuk non

finansial seperti mengikuti seminar, lokakarya, pendidikan dan

pelatihan serta program rekreasi.

Persepsi imbalan diketahui berdasarkan respon atas 16

pernyataan yang teridiri dari 9 pernyataan positif dan 7 pernyataan

negatif. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor

yang diperoleh masing-masing responden perkelompok variabel

penelitian. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2

kategori, berdasarkan gambaran univariatnya yaitu membagi

berbagai variabel berskala interval menjadi variabel dengan skala

nominal. Untuk sebaran data normal, untuk analisis deskriptif

digolongkan subyek ke dalam 2 katagori yang dihitung berdasarkan

nilai mean yaitu dengan harga : 59,07

1. Persepsi imbalan kurang : x <>

2. Persepsi imbalan baik : x ≥ mean

Skala pengukuran : nominal

h. Persepsi supervisi

Persepsi supervisi adalah persepsi dosen terhadap

pelaksanaan kegiatan supervisi (pembinaan, bimbingan, pengarahan

dan pengawasan) ketua program studi terhadap pelaksanaan proses

belajar mengajar yang meliputi persiapan program pengajaran,

pelaksanakan program pengajaran, mengatasi masalah pelaksanaan

program pengajaran, pelaksanaan penilaian hasil prestasi peserta

didik dan penilaian proses belajar mengajar yang telah dilakukan

dosen

Persepsi supervisi diketahui berdasarkan respon atas 10

pernyataan yang terdiri dari 6 pernyataan positif dan 4 pernyataan

negatif. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor

yang diperoleh masing-masing responden perkelompok variabel

penelitian. Untuk analisis selanjutnya digolongkan subyek kedalam 2

kategori, berdasarkan gambaran univariatnya yaitu membagi berbagai

variabel berskala interval menjadi variabel dengan skala nominal.

Untuk sebaran data normal, maka analisis deskriptif digolongkan

subyek ke dalam 2 katagori yang dihitung berdasarkan nilai mean yaitu

dengan harga : 29,11

1. Persepsi supervisi kurang : x <>

2. Persepsi supervisi baik : x ≥ mean

Skala pengukuran : nominal

6. Instumen Penelitian dan Cara Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner/angket yang digunakan untuk menilai kinerja dosen dalam proses

belajar mengajar, usia, pendidikan , masa kerja , motivasi kerja, kepuasan

kerja, persepsi imbalan dan persepsi supervisi

a. Uji Validitas dan Reliabilitas. 52,53,54,

Kuesioner dalam penelitian ini sebelumnya diuji cobakan terlebih

dahulu kepada 15 responden dosen Program Studi Kebidanan

Semarang yang mempunyai karakteristik hampir sama dengan

responden yang akan diteliti. Pemilihan responden dilakukan dengan

pertimbangan mempunyai ciri–ciri yang hampir sama dengan

responden yaitu latar belakang dosen sama perawat dan bidan.,mata

kuliah yang diampu sama, mahasiswa yang diampu sama calon bidan.

Pengolahan data hasil uji coba kuesioner dengan bantuan komputer

program SPSS for window untuk menguji validitas dan reliabilitas

1) Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan/kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

atau sahih mempunyai validitas tinggi yaitu mampu mengukur apa

yag diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah alat ukur tersebut benar–benar mengukur apa

yang perlu diukur yaitu dengan melihat antara nilai tiap item

pernyataan dengan nilai total uji validitas dengan menggunakan

rumus korelasi product moment. Uji validitas dilakukan dengan

bantuan komputer program SPSS for window . Kriteria yang

digunakan untuk validitas adalah apabila p ≤ 0,05, maka dinyatakan

valid.

Rumus korelasi produck moment sebagai berikut :

Keterangan :

X = skor item pertanyaan

Y = skor total pertanyaan

XY = skor pertanyaan dikalikan dengan skor total

N = Jumlah respondem